Rabu, 12 Oktober 2016

MAJEMUK & BERKARANG

TUGAS FITOGEOGRAFI
DOSEN : Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D

Image result for daun cerme 
Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.






Image result for daun oleander









Daun Berkarang memiliki lebih dari dua helai daun pada tiap nodus di batangnya. Tumbuhan dengan daun berkarang dapat ditemukan pada pulai (Alstonia scholaris), alamanda (Allamanda cathartica L.), oleander (Nerium oleander L.).

BERGERIGI DAN BERGIGI?

TUGAS FITOGEOGRAFI

Dosen : Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D

Daun bergerigi yaitu tepi daun yang memiliki sinus dan angulus yang bersarnya sama, dengan kata lain memiliki sudut yang sama besarnya, tidak terlalu lancip namun tidak terlalu tumpul.


sedangkan daun bergigi yaitu tepi daun yang memiliki sinus lebih tumpul dibandingkan angulus, dengan kata lain sudut pada sinus lebih besar daripada sudut pada angulus.

 

sinus: sudut daun yang berada di dalam atau yang menjorok ke dalam daun.
angulus : sudut daun yang menjorok keluar atau yang berada di luar garis lurus daun.

http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/2015/03/tepi-daun-margo-folii.html
"PERCAYA DAN TAK PERCAYA DALAM MENGGAPAI KESUKSESAN"

Kesuksesan, manusia mana yang tidak mau mencapai taraf itu, namun seperti mencapai puncak gunung, untuk mencapai suatu kesuksesan diperlukan sikap yang tahan banting dan tidak gampang menyerah.
        Di era globalilsasi ini untuk mencapai suatu kesuksesan seakan lebih dipersulit, dimana tidak haya mental dan fisik saja yang perlu dimiliki oleh seseorang. Harus ada faktor “X” yang harus dikuasai, dan faktor itu adalah inovasi. Dibawah ini penuturan dari beberapa orang yang sudah merasakan nikmatnya kesuksesan dengan bermodalkan diantaranya tiga faktor tadi.
  • Dr. Wikan Sakarinto, S. T., M. Sc., Dekan Vokasi Universitas Gadjah Mada
Mahasiswa harapannya harus mempunyai softskill dibidang apapun. Karena IPK hanya mengantarkan mahasiswa tersebut ke depan pintu dunia kerja, selebihnya di butuhkan critical thinking dan logic yang di atas rata-rata, inovasi, dan softskill yang mumpuni. Sehingga Mahasiswa tersebut tidak mudah tergerus oleh putaran zaman. Selain itu, kemampuan untuk berjejaring juga sangat menentukan kesuksesan yang akan diraih oleh seorang mahasiswa.
Nilai-nilai penting yang harus di pegang oleh mahasiswa di era saat ini menurut penuturan beliau adalah Thinking, Komunikasi, Inovasi, Kreatifitas, Teamwork dan Literation. Satu hal yang ditekankan oleh Pak Wikan adalah kemampuan untuk ber-”INOVASI”
  • Rehan Abdullah Salam, Owner Chockless
Lulus dan bergelar Sarjana Teknologi Pertanian merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi mas Rehan, namun setalah tahap ini kehidupan yang sebenarnya datang. Kebingungan untuk mendapatkan penghasilan pribadi mendorong beliau untuk terjun ke dunia kuliner, dengan modal yang minim beliau terus berusaha agar tetap dapat bertahan. Rugi bahkan sempat digusur, sempat membuat beliau putus asa. Namun dengan mental yang tidak mudah luntur beliau terus berupaya tetap bertahan. Dan pada akhirnya dengan bermodalkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan sertca otak yag terus berpikir untuk menghasilkan inovasi-inovasi, beliau mampu menciptakan satu racikan minuman yang membawa beliau menjadi pemilik dari belasan cafe “Chockless”. Dan hingga saat ini cafe-cafe tersebut telah membuka beberapa cabang.
Sama halnya dengan Pak Wikan, “INOVASI” juga menjadi hal yang ditekankan oleh mas Rehan khususnya untuk mahasiswa ataupun orang-orang yang ingin berwirausaha di bidang apapun itu. “Malu Jadi Benalu. Malu Karena Minta Melulu” itulah pepatah mas Rehan untuk menutup sesinya.
Pak Atus merupakan dosen Fakultas Kehutanan yang juga seorang reviewer beasiswa baik dalam maupun luar negeri. Lahir dari keluarga sederhana yang tidak kaya raya membuat Pak Atus harus bagi waktu untuk kuliah dan bekerja ketika masih menyandng status mahasiswa di awal masa perkuliahan. Namun melakukan pekerjaan tidak lantas menurunkan nilai akademisnya, justru dengan ini Pak Atus termotivasi untuk meningkatkan prestasinya hingga beliau dapat mentambet beasiswa.
Pada sesi ini Pak Atus menjelaskan kita-kiat jitu untuk mendapatkan beasiswa, diantaranya adalah IPK. “Semakin tinggi standar IPK yang disyaratkan biasanya semakin tinggi pula nominal beasiswa yang ditawarkan” ungkap Pak Atus. Selain IPK, rekam jejak juga merupakan salah satu hal terpenting yang menjadi pertimbangan untuk mendapatkan beasiswa.
Beasiswa tidak hanya memberikan manfaat dan keuntungan berupa uang dan pendidikan, namun dengan beasiswa kita juga bisa mendapatkan networking baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai Mahasiswa untuk mendapatkan penghasilan dari beasiswa, yang paling terpenting adalah bagaimana cara terus meningkatkan nilai-nilai akademik. Karena semakin tinggi nilai yang didapat, akan semakin tinggi pula nominal uang yang masuk ke buku tabungan kita.